Gunung Padang adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Situs ini terkenal karena struktur batu berlapis yang terletak di atas bukit yang dikenal sebagai "Gunung Padang". Struktur ini telah menjadi subjek kontroversi dan penelitian sejak lama, dan ada berbagai teori tentang asal usul dan fungsi sebenarnya dari Gunung Padang.
Berikut sejarah dan perkembangan Gunung Padang:
1. Penemuan Awal: Situs ini pertama kali diidentifikasi oleh Belanda selama pemerintahan kolonial mereka di Indonesia pada awal abad ke-20. Namun, penelitian awal terbatas, dan situs ini lebih dikenal sebagai bukit dengan tumpukan batu-batu.
2. Penelitian Awal: Pada tahun 1914, seorang arkeolog Belanda bernama N.J. Krom melakukan survei awal di Gunung Padang. Namun, penelitian serius di situs ini dimulai pada tahun 1979 oleh seorang arkeolog Indonesia bernama R.P. Soejono.
3. Struktur Batu Berlapis: Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa Gunung Padang memiliki lapisan batu berstruktur seperti piramida. Struktur ini terdiri dari serangkaian batu yang ditumpuk di atas satu sama lain dan telah memicu spekulasi tentang kemungkinan situs ini merupakan sebuah piramida tertua di dunia.
4. Kontroversi: Terdapat banyak kontroversi seputar Gunung Padang. Beberapa ahli arkeologi percaya bahwa struktur batu ini adalah monumen alamiah yang terbentuk secara alami karena proses geologi alami. Namun, pendapat ini bertentangan dengan klaim bahwa situs ini adalah situs manusia yang dibangun secara sengaja.
5. Penelitian Lanjutan: Penelitian lebih lanjut telah dilakukan untuk mencoba mengungkapkan misteri Gunung Padang. Beberapa penelitian geologi dan arkeologi telah dijalankan untuk mendukung klaim bahwa struktur ini adalah hasil konstruksi manusia. Namun, perdebatan tentang asal-usul sebenarnya dari situs ini masih berlanjut.
6.Status Situs: Gunung Padang telah diakui sebagai situs cagar budaya oleh pemerintah Indonesia. Hal ini telah memicu upaya pelestarian dan perlindungan lebih lanjut terhadap situs ini.
Sekarang, Gunung Padang masih menjadi subjek penelitian dan perdebatan yang berkelanjutan di dunia arkeologi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk secara pasti menentukan asal usul dan fungsi sebenarnya dari struktur batu berlapis ini.
